Sabtu, 2 Julai 2011

Kuala lumpur 1850 - 1930 Hj Abdullah Hukum ...18.

Menyamar sebagai Putra Makota.


Saya sangat setuju  dengan syor yang seperti itu , maka saya ajukan yang akan meanjadi putra olok2 itu .
dungun  zaman dulu
     Kami ada se orang dari keluarga raja dari Sumatra untuk menjadi Putra tersebut itu , tetapi dia enggan juga takut nanti nya cara adat nya tak sama dengan yang disini  , dan tanya lagi yang lain semua mengeleng kan kepala   tiada yng sanggup .......Sedang kawan2 semua menunjukan kepada saya , kerena dia orang tahu saya selalu berdamping dengan orang besar sepeti tadi nya dengan Tengku Mahmud .
      Akhirnya terpaksa juga saya terima dengan alasan kawan2 itu yang tahu bahwasanya saya berkawan dengan orang besar kerajaan  tentunya dengan sediri tahu semua tata cara menjadi orang besar, dan bagai mana hendak melakukan nya ...
      Semejak itu saya tiada memasak nasi , tiada mencari kayu api atau ber beban dan saya kena memakai pakian di raja .....pakai seluwar Acheh .....berbaju mintan berbunga sutera juga lekat baju tweed kupiah Arab  sebilah pedang dan sebilah keris pula .   Apa saya tampil seperti itu terus di baca kan do'a selamat oleh kawan2 dan saya turut mengaminkan nya , tetapi dalam hati terasa juga gentar kerena nantinya akan berhadapan dengan penyamun hanya Allah dan Rasul Nya yang tahu ......
       Dengan inayat nya Allah kami pun selamat melalui jalan itu  tampa ada gangguan apapun serta sampai di Dungun .  Mula2 kami tanya surau dan kami pun sembayang bejema'ah kerena telah masuk waktu Asyar , dia orang tengok kami betul2 macam orang kuat beribadat , padahal fatihah nya saja tak begitu hafal .
Sementara itu di luar surau itu orang berdatangan menjadi ramai lah waktu itu mungkin kerena kami ini anak dagang ,kamipun keluar dari surau itu dan melihat kiri kanan yang rumah orang disana  atap nipah berdinding nipah jua adanya ....
rumah  beratap daun nipah
       Saya pun memberi salam pada salah seorang serta bertanya kan dimana rumah Penghulu nya dan orang tunjukan pada kami . Akhirnya kami dapat jumpa Penghulu disitu dan bertanya kan dimana rumah Raja Muda
Kawan2 saya semua kena bertuanku dan berpatik kepada saya , al maklumlah saya menjadi raja serta sa'at itu Penghulu memberi khabar kepada Raja Muda , yang mengatakan seorang raja hendak menghadap .
Sebetar itu jua kami dipersilakan naik kerumah oleh  Raja Muda , yang rumah beratap daun nipah berdinding papan bercat kuning.
      Apa bila sampai di tangga rumah Raja Muda saya pun memberi salam ,lalu disahut oleh Raja Muda sambil turun dari tangga mengiringi saya dan kawan2 naik kerumah serta menarik tangan saya mepersilakan duduk. Saya pun duduklah dengan hati yang tak tentu perasaan rasa takut ada rasa malu pun ada , kerena di sambut  begitu rupa tetapi saya terpaksa lakukan begitu demi keselamatan kami semuanya.
Waktu ditanya oleh Raja Muda itu , saya pun mengata kan yang nama saya Rio jayo Galang Negeri kerena itu memang gelar saya dari kampung Sumatra , dan saya katakan kami datang dari pada Negeri Kelang.



   bersambung.   Raja Muda itu hairan

Tiada ulasan:

Catat Ulasan